“Terima Kasih Atas Kunjungan Anda”

Silahkan Klik Di Sini !!!

Saturday, November 12, 2011

Sejarah Pulau Sumatra

Sejarah Pulau Sumatra

(Juga dieja Sumatera) adalah sebuah pulau di Indonesia barat, barat dari Kepulauan Sunda. Ini adalah pulau terbesar seluruhnya di Indonesia (dua pulau besar, Borneo dan New Guinea, dibagi antara Indonesia dan negara-negara lain), dan pulau terbesar keenam di dunia (sekitar 470.000 km ²).

Sumatera dikenal pada zaman kuno dengan nama Sansekerta dari Swarnadwīpa ("Pulau Emas") dan Swarnabhūmi ("Tanah Emas"), kemungkinan akibat deposit emas dari dataran tinggi pulau itu. [1] Kata pertama menyebutkan nama Sumatera adalah nama Srivijayan Haji (raja) Sumatrabhumi ("Raja dari tanah Sumatera"), yang mengirim utusan ke Cina pada 1017. geografi Arab disebut pulau sebagai Lamri (Lamuri, Lambri atau Ramni) pada abad ke-10-13, mengacu pada sebuah kerajaan dekat modern Banda Aceh yang merupakan pendaratan pertama bagi para pedagang. Di akhir abad ke-14 nama Sumatera menjadi populer, merujuk pada kerajaan Samudra yang adalah meningkatnya daya. penulis Eropa di abad ke-19 menemukan bahwa penduduk pribumi tidak memiliki nama untuk pulau itu.

Orang-orang yang berbicara bahasa Austronesia pertama kali tiba di Sumatra sekitar 500 SM, sebagai bagian dari ekspansi Austronesia dari Taiwan ke Asia Tenggara. Dengan lokasi di jalur perdagangan laut India-China, beberapa kota perdagangan berkembang, terutama di pantai timur, dan dipengaruhi oleh agama-agama India. Salah satu kerajaan yang dikenal paling awal adalah Kantoli, yang berkembang di abad ke 5 di Sumatra selatan. Kantoli digantikan oleh Kerajaan Sriwijaya dan kemudian oleh Kerajaan Samudra. Sriwijaya adalah monarki Buddha berpusat di tempat yang sekarang Palembang. Mendominasi daerah melalui perdagangan dan penaklukan di seluruh 7 sampai 9 abad, Kekaisaran membantu menyebarkan kebudayaan Melayu di seluruh Sumatera, Semenanjung Melayu, dan Kalimantan Barat. kerajaan ini merupakan thalassocracy, atau kekuatan maritim yang memperluas pengaruh dari pulau ke pulau. Palembang merupakan pusat untuk belajar ilmiah, dan di sanalah peziarah Cina Budha I Ching belajar Sanskerta di 671 CE sebelum berangkat untuk India. Pada perjalanannya ke China dia menghabiskan empat tahun di Palembang menerjemahkan teks-teks Buddha dan menulis dua naskah.

pengaruh Srivijayan menyusut di abad ke-11 setelah dikalahkan oleh Kekaisaran Chola dari India selatan. Sumatera kemudian dikenakan penaklukan dari kerajaan Jawa, Singhasari pertama dan kemudian Majapahit. Pada saat yang sama Islam membuat jalan ke Sumatra, menyebar melalui kontak dengan
pedagang Arab dan India.

No comments:

Post a Comment